Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa ASI memiliki banyak manfaat yang bisa di rasakan baik oleh bayi maupun ibu sendiri. Kandungan maha kaya akan nutrisi yang ada di dalamnya, terdapatnya zat antibodi, praktis, gratis dan efisien serta membantu ibu mengembalikan kondisi tubuh pasca melahirkan adalah beberapa keunggulan dari ASI. Sehingga para ibu berusaha sebaik mungkin dan semaksimal mungkin untuk memberikan ASI kepada bayinya.
Namun, sebenarnya berapa banyak kebutuhan bayi akan ASI perharinya? Atau mungkin banyak muncul pertanyaan di benak para ibu, apakah ASI yang saya berikan ini telah mencukupi keinginan bayi? Sulit untuk menjawabnya, karena memang setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Namun meskipun demikian, ibu bukan berarti tidak bisa mengukur apakah ASI yang di berikan kepada bayinya telah mencukupi atau belum. Memang, ketika anda menyusui bayi, anda tidak bisa mengukur berapa banyak susu yang diminum ketika menyusui , namun anda tetap bisa memastikan bayi anda mendapatkan cukup asupan ASI.
Lantas Berapakah Idealnya memberikan Asupan Asi untuk Bayi ?
Kebutuhan bayi akan ASI bisa berbeda-beda. Secara umum, Bunda akan melihat bahwa Si Kecil mulai menyusu dalam jumlah kecil dan terus meningkat dalam beberapa hari. Jangan dipaksakan karena pada dasarnya, menyusui bayi tidak perlu dalam jumlah besar tiap saat.
Berikut adalah gambaran kasar mengenai berapa rata-rata jumlah ASI yang dibutuhkan seorang bayi per sekali menyusu.
- Hari pertama, sebanyak 7 ml atau satu sendok teh lebih.
- Hari kedua, sebanyak 14 ml atau hampir tiga sendok teh.
- Hari ketiga, sebanyak 38 ml.
- Hari keempat, sebanyak 58 ml.
- Hari ketujuh, sebanyak 65 ml.
Sementara untuk frekuensi menyusu ASI pada bulan pertama, bayi harus menyusu 8-12 kali per hari. Setelah berusia 1-2 bulan, frekuensi menyusu mungkin cenderung berkurang menjadi 7-9 kali sehari. Frekuensi ini terbilang lebih tinggi dibandingkan bayi yang mengonsumsi susu formula. Hal ini dikarenakan ASI dapat dicerna lebih cepat dan keluar dari sistem pencernaan juga lebih cepat. Maka dari itu, hasilnya Si Kecil menjadi lebih sering merasa lapar. Jangan takut suplai ASI Bunda tidak mencukupi karena seiring meningkatnya frekuensi menyusui, tubuh Bunda akan merangsang pertambahan produksi ASI secara alami, terutama pada beberapa minggu pertama.
Bila kamu memberi bayimu ASI menggunakan botol, takaran kebutuhannya mungkin kurang lebih sama dengan dari payudara langsung, meskipun memang tidak ada jumlah yang baku. Yang terpenting adalah tetap fleksibel dan membiarkan bayi yang mengatur jumlah asupannya. Kamu tidak perlu memaksanya untuk menghabiskan isi botol atau menghentikannya menyusu saat sebenarnya dia masih lapar.
Sebelum pasokan susu Bunda stabil, Bunda harus menyusui sesuai kebutuhan bayi, yaitu tiap saat dia lapar. Umumnya, bayi perlu disusui tiap 1,5-3 jam sekali. Seiring bertambahnya usia bayi, menyusui dapat menjadi lebih jarang, namun tetap jangan sampai bayi tidak diberi ASI hingga empat jam, bahkan di malam hari ketika kita beranggapan bayi akan tidur sepanjang malam.
Untuk memastikan bayi cukup mendapatkan asupan ASI, coba kenali dari tanda-tanda berikut.
- Bayi melepaskan payudaramu dengan sendirinya.
- Bayi mengeluarkan bunyi menelan lembut.
- Setelah menyusu, bayi terlihat tenang dan tidak rewel.
- Payudara Bunda terasa lembek karena air susu telah terkuras.
- Bayi kencing tiap beberapa jam.
- Kotorannya berubah warna dari warna gelap menjadi kekuningan dan teksturnya lembut.
0 komentar:
Posting Komentar